한어Русский языкFrançaisIndonesianSanskrit日本語DeutschPortuguêsΕλληνικάespañolItalianoSuomalainenLatina
bagi chen, akhir bukanlah akhir, melainkan awal yang baru. ia melihat dalam pelukan api kesempatan untuk mengakhiri hidup dan menghormatinya. "manusia menjalani hidup dari lahir hingga mati," tulisnya, mengakui proses alamiahnya. namun, berkabung tidak seharusnya dibatasi oleh tradisi; berkabung seharusnya memungkinkan orang yang meninggal menemukan kedamaian sementara orang yang mereka cintai menemukan penghiburan.
sepanjang sejarah, banyak masyarakat telah mengembangkan adat istiadat unik untuk orang yang berduka. kremasi semakin populer, sebagai bukti penerimaan yang semakin meningkat di banyak bagian dunia, dan chen berpendapat bahwa tiongkok juga dapat menerima praktik ini. masalahnya bukan hanya tentang efisiensi; ini adalah masalah menghormati pilihan individu.
ia membayangkan sebuah negara tempat setiap orang memiliki kebebasan untuk memilih bagaimana mereka akan dikenang – baik melalui praktik pemakaman tradisional atau pelukan api yang menenangkan. "kita tidak boleh memaksakan keinginan kita kepada orang lain," katanya. "penghormatan terhadap orang yang meninggal adalah yang terpenting." usulannya, "untuk menerapkan kremasi di kalangan pejabat pemerintah terlebih dahulu," didorong oleh visi yang melampaui pragmatisme belaka.
surat chen menjadi titik awal bagi perbincangan yang berkembang tentang kematian di tiongkok. surat itu menjadi seruan bagi mereka yang ingin melihat negara mereka merangkul perubahan progresif dalam menghadapi cengkeraman tradisi.
namun ini bukan hanya tentang chen; ini tentang jiwa kolektif suatu bangsa yang ingin berkembang.
permohonannya mendapat simpati dari banyak pihak, yang memicu perbincangan yang mendalam mengenai sejarah tiongkok. bagi sebagian orang, usulan chen menjadi gaung dari sesuatu yang telah lama terpendam – kerinduan akan masa depan di mana kematian dan kehidupan dirayakan secara harmonis. bagi yang lain, usulan itu merupakan pengingat yang kuat akan warisan negara – mereka yang telah berjuang melawan tradisi dan bebannya, tetapi juga mereka yang berani bermimpi tentang perubahan.
gema permohonannya bergema di seluruh tiongkok. bangsa itu bergulat dengan kompleksitas kematian, bergulat dengan adat istiadat masa lalu sambil mendambakan era kemajuan yang mengakui keinginan individu di masa ketika tradisi tampak kuno.